tag:blogger.com,1999:blog-85180606088428403612024-03-14T03:51:58.422-07:00BETERNAK AYAM PEDAGINGUnknownnoreply@blogger.comBlogger35125tag:blogger.com,1999:blog-8518060608842840361.post-26809715382838153052012-05-27T23:54:00.000-07:002012-05-27T23:54:31.069-07:00Pengenalan penyakit ayam jenis ENTERITIS NEKROTIK, MIKOTOKSIKOSIS, terhadap ternakan unggas<br />Dalam
beberapa hari yang lalu, linkb97 telah mem-postingkan sebuah artikel
tentang pengenalan penyakit unggas jenis ompalitis, koriza, dan CRD, apa
itu ompalitis, koriza dan crd? dan bagai mana cara menanggulangi
masalah penyakit ini? dan bagai mana cara menghindari nya, dalam arti,
ada pepatah sedia payung sebelum hujan, dari pada harus ngobatin, karena
masalah penyakit ini sangat <span id="fullpost"> merugikan usaha ternakan anda, nah ini ling nya <a href="http://mig33bogetlinkb97.blogspot.com/2009/05/penyakit-bakteri-ecoli-omfalitis-koriza.html">[disini]</a>,
ok sob, beberapa penyakit yang sekarang linkb97 akan tuturkan yaitu:
ENTERITIS NEKROTIK, MIKOTOKSIKOSIS, untuk itu bagai mana cara
menanggulangi masalah tersebut ikuti selanjutnyaUntuk pengetahuan lebih
lanjut kita akan paparkan satu persatu. diantaranya yaitu:<br /><br />1. Enteritis Nekrotik<br /><br />A.
Penyakit akut ini, atau penyakit sangat berbahaya terhadap unggas
ternakan anda, atau disebut penyakit kronik sekunder kepada jangkitan
E.coli, Koksidiosis, atau dari air dan makanan yang sudah tercemar oleh
virus tersebut, maka berhati2 memilih air atau makanan, karena air dan
makanan penyebab terbesar dari terserangnya sebuah penyakit, dikarenakan
air dan makanan secara langsung di konsumsi ayam tidak melalui
vektor/penghubung lainnya.<br /><br />B. Secara pintas dan dapat dilihat
oleh mata kasar, jika unggas peliharaan terkena enteritis nekrotik,
tanda-tandanya sebagai berikut: terutama bulu ayam kusut, ayam biasanya
bulu halus dan mengkilap, tanda2 ke 2 yaitu, ayam menderita sakit
mencret dengan kotoran agak berwarna gelap, kematian secara tiba2
kadang-kadang ayam yang terlihat sehat tiba2 mati, nah itu salah satu
tanda ayam tersebut terkena penyakit ini, dalam satu kasus tidak dapat
dikategorikan sebuah penyakit husus, karena 100% kebenaran dapat didapat
setelah melakukan cek organ ke lab,<br /><br />C. PM: Pm biasanya di sebut
PostMortem atau juga bahasa lazim nya adalah oprasi di TKP, tanda tanda
akan kelihatan adalah, Usus kecil mengembung dan menebal dari ukuran
usus ayam normal, Permukaan usus dalamannya, ber-membran kekuningan,
Kandungan usus-coklat dan dengan mengandung benda nekrotik<br /><br />D. Apa
yang harus dilakukan jika ada tanda2 seperti ini??? Anda bisa
memeberikan rawatan dengan memeberikan Penicilin dan lincomycin<br /><br />E. Untuk pencegahan:<br /><br />Yang
harus di perhatikan adalah kualitas makanan, jangan memeberikan makanan
ayam dalam kapasitas banyak,jika ayam G/H/D atau gram han day, atau
kalau di artikan, jumlah makanan ayam yang harus di berikan dalam jumlah
makan/ekor, seperti contoh : ayam anda berjumlah 1000 ekor, jumlah
makanan dari standard 120gram/hari jadi kira2 jumlah makanan nya adalah
1000ekor x 120gram = 12kg total makanan, oleh itu jumlah makanan yang
harus diberikan 12kg jangan dikasih kan semua, dalam satu waktu, anda
bisa membagikan makanan ayam bisa dalam 3 atau 4 kali dalam sehari, yang
penting total makanan dalam sehari 12kg, apa kegunaannya jika anda
memebagikan/memberikan makanan sampai 3 atau 4 kali? yang jelas, makanan
anda akan habis dimakan oleh ayam, tidak menghambur,ayam akan berselera
makan sepanjang hari, kalau selera makan bagus,pertumbuhan ayam akan
sangat pesat, Terus apa kekurangan nya jika memeberikan total makanan
dalam waktu sekali/sekaligus semua? pertama, selera makan ayam akan
menurun, karena dengan total yang banyak ada didepan mata ayam, ayam
sudah merasa kenyang duluan sebelum makan, ayam juga sama loh seperti
mahluk hidup lainnya.... hehee... , kedua, makanan kalau tidak habis
sampai 24 jam, sudah pasti makanan tersebut akan basi, makanan basi akan
mengandung jamur yang sangat berbahaya terhadap ternakan anda. dan
hasil terakhir sudah jelas kerugian akan menimpa pemilik ternakan
tersebut. KEMUDIAN, untuk pencegahan selanjutnya, anda harus
memeperhatikan keadaan lantai, atau seka yang ada di dalam kandang,
jangan biarkan lantai/sekam dala keadaan basah,<br /><br />2. Mikotoksikosis<br /><br />A.
Penyebab dari penyakit Mikotoksis adalah: Toksin atau racun yang di
hasilkan oleh jamur, Subklinikal dan agak susah untuk di pastikannya,
soalnya ini harus melalui test dari laboratorium<br /><br />B. Kualiti bahan
makanan mentah kurang bagus, Ini masalah bukan dari anda sebagai
pemilik ternakan, melainkan dari pabrik pembuat makanan, Kemudian
penyimpanana makanan di bawah suhu dan kelembaban yang tinggi, Contoh:
misalkan jika menyimpan makanan dalam gudang yang beratap kan seng tanpa
langit2, untuk kasus ini, makanan dalam karung suhu-nya akan meningkat
sampai 40c, tapi tergantung ukuran tinggi, dalm ruang lebar dari gudang
tersebut, Secara langsung bisa memeriksa makanan ayam sebelum memebrikan
makanan tersebut kepada ayam, Seperti , ketika memebuka karung makanan
coba masukan tangan anda kedalam makanan yang baru di buka tadi, kalau
makanan tersebut sedang mengalami penjamuran, maka tangan anda akan
merasa panas sewaktu ada didala makanan tersebut, walau pun di malam
hari atau cuaca lagi dingin, seandainya makanan sedang mengalami
penjamuran, makanan tersebut akan tetap terasa panas/hangat. dan hindari
memeberikan makanan yang bergumpal.<br /><br />C. Pemberian obat yang tepat
untuk penyakit ini adalah dengan memberikan antibiotik yang mengandung.
Aflatoxin, T2 toxin, OChratoxin, Rubratoxin.<br /><br />D. Status Kematian:<br /><br />Dalam
kasusu ini sangat berbeda2, tapi berpengaruh buruk terhadap kesehatan
ayam, Ketahanan tubuh akan menurun, dan menyebabkan ayam akan mudah di
jangkiti oleh penyakit lainnya.<br /><br />E. Tanda -Tanda yang akan terlihat adalah:<br /><br />Ayam
akan mengalami mencret, karena mencret yang berkepanjangan ayam akan
mengalami kelumpuhan, FCR yang sudah pasti sangat jelek, Ayam akan
mengalami pembuangan sebelum waktunya di karenakan ayam tidak layak
dipelihara, atau mengalami pembuangan yang tinggi, kulit betis
pucat,kalau sudah di bedah tulang ayam akan kelihatan pucat/tidak
seperti biasanya<br /><br />F: PM/pembedahan:<br /><br />Mengalami pendarahan
pada tisu2 badan, Hati bengkak dan pundi2 empedu mengembang,
Hidroperikardia, Sumsum tulang pucat, Hempedal seperti ada kesan gugus,<br /><br />G: Diagnosis:<br /><br />Ingat
kembali berdasarkan kelompok ayam? Misalkan ayam tersebut hidup di
tempat yang penuh dengan ayam kampung, Perhatikan tanda seperti di atas,
Melakukan pembedahan rutin, Dan memeriksa makanan ke lab terdekat,<br /><br />H: Pencegahan:<br /><br />Teknik
formula/perumusan makanan , kasus ini hanya berlaku pada saat pembuatan
makanan, Menyimpan stock makanan yang rapi dan tidak menyimpan stock
untuk masa atau kurun waktu yang lama, hindari dari menyimpan stock
melebihi batas waktu sekitar 2 minggu di gudang, Mengurangkan limpahan
makanan dia tas lantai/hindari dari berjatuhan-nya makanan, oleh karena
makanan yang jatuh akan menimbulkan jamur yang berbahaya.<br /><br />I: Untuk pengobatan:<br /><br />Anda
bisa memeberi Tambahan anti jamur, dan menghindari dari pertumbuhannya
jamur makanan atau sejenisnya yang akan mengakibatkan racun.</span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8518060608842840361.post-6769527207328426432012-05-27T23:30:00.002-07:002012-06-06T11:28:59.864-07:00ngorok lagi ngorok lagiPenyakit Ngorok atau penyakit CRD atau chronic respiratory disease.<br />
Penyakit CRD merupakan penyakit yang berkembang di saluran pernapasan ayam.<br />
<br />
Penyakti ngorok CRD akan berlangsung secara berterusan atau continued.<br />
Penyakit NGorok CRD (mycoplasma gallisepticum) sangat sukar sekali untuk di sembuhkan.<br />
Penyakti NGorok CRD
selalunya menjangkit pada saluran pernafasan ayam ternak dengan jangka
masa yang sangat lama. dengan demikian penyakit ngorok crd bisa di
katakan penyakti pernafasan yang bersifat kronis atau akut.<br />
<br />
Penyakit ngorok CRD yang menjadi penyebab utamanya adalah mycoplasma
gallisepticum, gejalanya dapat terlihat efeknya pada ayam dengan suara
ngorok, atau seperti suara mendengkur, apalagi jika keadaan ayam sedang
tidur di malam hari, penyakit ngorok ini sangat terlihat jelas jika ayam
sedang tidur (posisi lampu mati).<br />
Dengan demikian penyakit CRD ini sangat lebih di kenal di kalangan masyarakat peternak ayam dengan sebutan penyakit ngorok.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkYC95nt2jgjAHIkMSoU62H_Xd0PPkT3tQuwEfDZjtNgIdRJ5kF0Phk89diDcn5wFu24WVSDksj4Wa1NmcDFkVdXbq8J04mPyXUyV_-kGfFYwiXbg703467-mBqFGDKFMTyxgEKJoN2hU/s320/penyakti+ngorok+ayam7minggu.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkYC95nt2jgjAHIkMSoU62H_Xd0PPkT3tQuwEfDZjtNgIdRJ5kF0Phk89diDcn5wFu24WVSDksj4Wa1NmcDFkVdXbq8J04mPyXUyV_-kGfFYwiXbg703467-mBqFGDKFMTyxgEKJoN2hU/s320/penyakti+ngorok+ayam7minggu.jpg" /></a></div>
<br />
<b>BAGAI MANA PENYAKIT NGOROK BISA TERJADI?</b><br />
Pada dasarnya, penyakti ngorok CRD (komplek) masih menduduki rangking
No-1 di dunia peternakan ayam broiler atau ayam pedaging dengan
persentase 20.32 %.<br />
<br />
Penyakit ngorok akan terlihat jika saluran udara atau pengudaraan atau
sirkulasi udara dalam kandang tidak baik, dengan pengudaraan yang tidak
baik, misalnya kandungan amoniac di dalam kandang melebihi batas aman.<br />
<br />
Batas aman kandungan amoniak di dalam kandang adalah di bawah paras
25ppm (part per milion), jika kandungan amoniak di dalam kandang
melebihi paras 25 ppm, maka hal tersebut akan memicu pertumbuhan bakteri
di dalam kandang ayam.<br />
<br />
Bukan halnya ayam saja , bahkan jika manusia sekalipun seandainya
berterusan tinggal di lingkungan yang mengandung amoniak di atas 25ppm,
atau dengan sirkulasi udara yang kurang sehat, maka ketika antibodi kita
menurun, di sanalah permulaan tereserang penyakit.<br />
<br />
kita kembali membahas<a href="http://www.blogger.com/goog_1962029598"> </a>penyakit ngorok atau CRD.<br />
Jikan udara di dalam kandang sudah terkontaminasi, saluran pernafasan
ayam secara natural di lengkapi dengan pertahanan mekanik yang di lapisi
bulu-bulu getar serta mukus, bulu-bulu tersebut akan menyaring udara
yang akan asuk kedalam saluran pernafasan ayam tersebut.<br />
<br />
Kemudian M.gallisepticum akan masuk kedalam saluran pernafasan tersebut
bersamaan dengan udara yang kotor atau udara yang sudah terkontaminasi
seperti yang infoternak sudah di bahas di atas.<br />
maka jejak penyakit ngorok CRD sering terdapat kehadirannya pada saluran pernafasan tersebut.<br />
<br />
Ketika <i>M.galisepticum</i> sudah masuk kedalam saluran pernafasan ayam
tadi, agen penyakit akan tinggal atau menempel pada mukosa saluran
rongga pernapasan yang selanjutnya akan merusak sel-sel di dalamnya.<br />
Jika terjadi peradangan yang disebabkan oleh bakteri dan secara
berterusan aliran darah di lokasi tersebut akan semakin meningkat.<br />
<br />
Dan bakteri tersebut akan di bawa atau di alirkan oelh darah dan
selanjutnya akan menuju kantung udara, Maka terjadilah perkembangbiakan
penyakit ngorok tsb pada tempat yang cocok yaitu kantung udara tsb.<br />
<br />
Bakteri jenis gram (-) ini sangat mudah mati atau di bunuh oleh disinpektan..<br />
aktivitas serangan yang di timbulkan oleh m.galisepticum ini biasanya tidak terlalu cepat dan membutuhkan waktu yang lama.<br />
<br />
Ketika bakteri ini sudah berhasil masuk kedalam kantung udara, maka
dengan pola serangan yang sangat lambat maka pada gejala awal nampak
terlihat biasa-biasa saja.<br />
<br />
<a href="http://www.muksin.com/2009/05/penyakit-bakteri-ecoli-omfalitis-koriza.html" target="_blank">Karena penyakit</a>
ngorok ini bakterinya bisa menetap selama berminggu-minggu di dalam
saluran pernafasan ayam, maka dengan demikian ketika ayam mengalami
penurunan antibodi atau stress yang tinggi, maka bakteri CRD akan
menyerang secara akut atau kronis dan akan menimbulkan masalah yang
sangat serius terhadap bisnis peternakan ayam kita.<br />
<br />
Maka dengan demikian, berhati2 lah dengan lingkungan kandang anda,<br />
<br />Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8518060608842840361.post-45627580947661668312012-05-27T23:27:00.000-07:002012-06-06T11:29:44.666-07:00CRD kompleksPada artikel sebelumnya saya telah membahas dalam artikel peternakan yang berjudul <a href="http://www.muksin.com/2011/01/penyakit-ngorok.html" target="_blank">PENYAKIT NGOROK</a>
, kesimpulan nya pada penjelasan sebelum nya adalah tentang penyakit
ngorok yang jika terus menerus di sertai dengan penyakit yang di ikuti
oleh penyakit e.coli. sekarang pembahasan akan di lanjutkan dengan
artikel, <b>apa yang di maksud dengan CRD kompleks?</b><br />
<br />
<a href="http://www.muksin.com/2011/01/penyakit-ngorok.html" target="_blank">Penyakit ngorok</a> CRD kompleks adalah gabungan penyakit antara penyakit CRD dan penyakit e.coli yang di akibatkan oleh bakteri colibacillosis.<br />
<br />
Ketika penyakit ngorok CRD menjangkit ternak ayam secara akut dan kronis tentunya, dan agen infeksi E.col. tadi.<br />
<br />
Colibacillosis sering menyerang ternak ayam di mana saja, dan hampir di
temukan di setiap kandang peternakan ayam di seluruh indonesia atau di
seluruh dunia, penyakit ini adalah penyakit yang sudah sering terjadi di
setiap farm peternakan ayam, oleh karena itu penyakit CRD masih
menduduki rangking pertama di dalam peternakan ayam broiler atau
pedaging.<br />
<br />
<a href="http://www.blogger.com/goog_1962029604" target="_blank">Penyakit</a>
e.coli sering terjadi pada kawasan peternakan yang kurang
memeperhatikan kebersihan, kebersihan di luar kandang ataupun kebersihan
di dalam kandang.<br />
<br />
Jika kawasan peternakan ayam tersebut kotor, maka pasti penyakit e.coli
akan sangat mudah di temui bila di bandingkan dengan kawasan peternakan
yang sudah terkontrol tingkat higienis nya.<br />
jika kawasan peternakan ayam tersebut semakin kotor, maka tingkat
kesempatan terjangkit atau terjadinya penyakit e.coli akan semakin
tinggi.<br />
<br />
jadi kesimpulan nya penyakit <a href="http://www.blogger.com/goog_1962029607" target="_blank">e.coli</a> akan sangat tergantung kepada "bagaimana tingkat management di kawasan peternakan tsb"<br />
<br />
<br />
<blockquote>
Perlu di ingat, bahwa kematian yang terjadi atau yang di
akibatkan oleh CRD kompleks bisa mencapai 10% terhadap ayam pedaging
atau ayam broiler.</blockquote>
<br />
Jadi ketika CRD atau penyakit ngorok menyerang peternakan ayam kita.
maka sudah membuka kesempatan untuk bakteri lain seperti penyakit e.coli
tadi [yang sudah di bahas di atas] yang akan ikut menjangkit dan
meng-infeksi ayam,<br />
Maka di sinilah terjadinya CRD kompleks tersebut.<br />
<br />
Kesimpulan nya yang di maksud dengan CRD kompleks adalah penggabungan antara penyakit ngorok CRD dan penyakit E.coli.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8518060608842840361.post-11119739981111823012012-05-27T23:14:00.002-07:002012-05-27T23:27:50.068-07:00Ayam Kampung Super Mendulang Emas<h1>
<br /></h1>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://www.ayamkampungku.com/">Ayam kampung supe</a>r
menjadi peluang usaha baru yang sangat menggiurkan, karena permintaan
daging ayam kampung meningkat dengan signifikan. Kenyataannya budidaya
ternak <a href="http://www.ayamkampungku.com/" target="_blank" title="ayam kampung">ayam kampung</a>
menemui kendala utama yaitu pertumbuhan yang cenderung lebih lambat
jika dibandingkan dengan ayam ras pedaging yang mampu panen dalam waktu
40 hari. Dengan adanya teknologi baru, kini hadir ayam kampung super
atau ayam jawa super, ternak <a href="http://www.ayamkampungku.com/" target="_blank" title="ayam kampung super">ayam kampung super</a> secara nyata lebih menjanjikan karena dalam masa pemeliharaan panen membutuhkan waktu 55-60 hari saja.</div>
<div style="text-align: justify;">
Masa panen yang cepat pada <a href="http://www.ayamkampungku.com/" target="_blank" title="ayam kampung super">ayam kampung super</a>
memberikan keuntungan yang cukup menggiurkan diantaranya tingkat
kematian yang realatif rendah, penghematan biaya pemeliharaan dan pakan.
<a href="http://www.ayamkampungku.com/" target="_blank" title="ayam kampung super">Ayam kampung super</a>
merupakan hasil persilangan terbaru yang melibatkan teknologi
pemuliabiakan ternak sehingga didapatkan pertumbuhan yang cepat dan
memiliki karakteristik daging dan bentuk <a href="http://www.ayamkampungku.com/" target="_blank" title="ayam kampung">ayam kampung</a>.</div>
<div style="text-align: justify;">
Nilai harga jual ayam kampung lebih
tinggi dibandingkan dengan ayam broiler, harga berkisar antara 19rb-23rb
menurut riset pasar selama tahun 2010-2011. Penentu harga ayam kampung
tetap mengikuti kaidah hukum ekonomi yaitu keadaan pasar, penawaran dan
permintaan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Cara pemeliharaan ayam kampung relatif
mudah dan simpel, kandang yang dibutuhkan tidaklah harus dibuat dengan
biaya tinggi. Prinsipnya yaitu kandang kering, alas tidak basah dan
lembab,sirkulasi cukup dan usahakan kandang dengan tipe postal/lantai
semen. Cocok untuk usaha sampingan yang memiliki pekerjaan utama yang
lain, pemberian pakan pagi dan sore disesuaikan sesuai kebutuhan.
Vitamin, obat-obatan, dan vaksinasi juga perlu untuk mengoptimalkan
pertumbuhan dan mencegah penyakit.</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Analisis usaha Ternak <a href="http://www.ayamkampungku.com/" target="_blank" title="ayam kampung super">Ayam Kampung Super</a></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Berikut analisis bisnis ternak <a href="http://www.ayamkampungku.com/" target="_blank" title="ayam kampung super">ayam kampung super</a>
per 100 ekor, rekomendasi pemeliharaan min 200-300 ekor karena tenaga
yang digunakan untuk memelihara 100 dan 300 ekor tidak jauh berbeda,jadi
alangkah lebih baik langsung 300 ekor agar untung juga bisa lebih
terasa.</div>
<strong>A. Pengeluaran</strong><br />
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0">
<tbody>
<tr>
<td valign="top" width="35"><strong>No</strong></td>
<td valign="top" width="171"><strong>Keterangan</strong></td>
<td valign="top" width="113"><strong>Harga Satuan</strong></td>
<td valign="top" width="132"><strong>Jumlah Unit</strong></td>
<td valign="top" width="165"><strong>Jumlah</strong></td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="35">1</td>
<td valign="top" width="171">Pembelian bibit Ayam Kampung super</td>
<td valign="top" width="113">Rp. 4.200</td>
<td valign="top" width="132">300 ekor</td>
<td valign="top" width="165">Rp. 1.260.000</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="35">2</td>
<td valign="top" width="171">Pakan 0-60 hari</td>
<td valign="top" width="113">Rp. 255.000</td>
<td valign="top" width="132">11 Sak</td>
<td valign="top" width="165">Rp. 2.805.000</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="35">3</td>
<td valign="top" width="171">Vitamin dan Vaksinasi</td>
<td valign="top" width="113">Rp. 100.000</td>
<td valign="top" width="132"><br /></td>
<td valign="top" width="165">Rp. 150.000</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="35"><br /></td>
<td valign="top" width="171"><br /></td>
<td valign="top" width="113"><br /></td>
<td valign="top" width="132"><br /></td>
<td valign="top" width="165"><br /></td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="35"><br /></td>
<td valign="top" width="171"><strong>Jumlah</strong></td>
<td valign="top" width="113"><br /></td>
<td valign="top" width="132"><br /></td>
<td valign="top" width="165"><strong>Rp 4.215.000,-</strong></td>
</tr>
</tbody>
</table>
<strong>B. Pemasukan</strong><br />
<div style="text-align: justify;">
Angka kematian standar berkisar antara
5-10%, ambil saja 20 ekor mengalami kematian, maka pada saat panen
jumlahnya 280 ekor dengan berat rata-rata 0,8 – 1 kg.</div>
<div style="text-align: justify;">
Harga ayam terendah adalah Rp
18.000,-/kg (biasanya karena dampak permintaan turun, tahun 2011 terjadi
di bulan januari-maret). Fluktuasi harga antara Rp 18.000,- s.d Rp.
23.000,- per kilogram (kg).</div>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0">
<tbody>
<tr>
<td valign="top" width="35"><strong>No</strong></td>
<td valign="top" width="142"><strong>Keterangan</strong></td>
<td valign="top" width="113"><strong>Harga</strong></td>
<td valign="top" width="161"><strong>Jumlah Kiloan</strong></td>
<td valign="top" width="165"><strong>Jumlah</strong></td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="35">1</td>
<td valign="top" width="142">Penjualan Ayam</td>
<td valign="top" width="113">Rp 21.000/kg</td>
<td valign="top" width="161">0.95kg x 280 = 266 kg</td>
<td valign="top" width="165">5.558.000</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="35"><br /></td>
<td valign="top" width="142"><br /></td>
<td valign="top" width="113"><br /></td>
<td valign="top" width="161"><br /></td>
<td valign="top" width="165"><br /></td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="35"><br /></td>
<td valign="top" width="142"><strong>Jumlah</strong></td>
<td valign="top" width="113"><br /></td>
<td valign="top" width="161"><br /></td>
<td valign="top" width="165"><strong>Rp 5.558.000,-</strong></td>
</tr>
</tbody>
</table>
<br />
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0">
<tbody>
<tr>
<td valign="top" width="149"><strong>Keuntungan </strong></td>
<td valign="top" width="467">= Pemasukan-Pengeluaran</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="149"><br /></td>
<td valign="top" width="467">= Rp 5.558.000-Rp.4.215.000</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="149"><br /></td>
<td valign="top" width="467"><strong>= Rp 1.371.000,</strong></td>
</tr>
</tbody>
</table>
Data yang kami berikan berdasarkan harga pasar terbaru dan terupdate
bulan ini (Mei 2011) di kota Yogyakarta, di tempat lain disesuaikan.<br />
Kenaikan harga pakan yang cukup drastis akibat gagalnya panen jagung
di sumber penghasil jagung dunia antara lain brazil dan india akibat
buruknya cuaca selama kuartal pertama 2011, sehingga kami menyarankan
penggunaan pakan campuran sendiri (self mixing) sehingga harga pakan
bisa ditekan sampai dengan 20% per sak nya (50kg). Pakan campuran
sendiri isi dibuat hamper sama dengan buatan pabrik namun bahan baku/raw
material kita dapatkan sendiri, penggunaan pakan ini disarankan pada
fase finisher(akhir) sampe panen tiba, karena pada fase ini jumlah pakan
yang dihabiskan cukup banyak dalam pemeliharaan ayam kampung super.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8518060608842840361.post-83414546002907734762012-05-25T03:56:00.000-07:002012-05-27T23:27:36.085-07:00ngorok pada ayameorang peternak bercerita kepada Infovet bahwa ayam broiler umur 12 hari
mengalami ngorok atau gangguan pernafasan. Setelah vaksinasi IBD gejala
makin parah. Ia pun bertanya mengapa hal ini bisa terjadi dan bagaimana
mengatasinya ?<br />Menurut pengalaman penulis yang aktif di sebuah
peternakan kemitraan, ngorok pada ayam bukanlah nama suatu penyakit,
namun merupakan salah satu gejala klinis dari penyakit yang menyerang
saluran pernafasan ayam. Ini bisa disebabkan oleh agen bakterial, viral,
juga fisik seperti udara yang berdebu, perubahan cuaca, amonia, dll. <br />Beberapa
penyakit infeksius yang mempunyai manifestasi klinis gangguan
pernafasan diantaranya adalah CRD, ILT, Coryza, ND, IB, TRT/SHS, AI.
Gangguan/ penyakit pernafasan ini sering sekali terjadi pada ayam
broiler, terutama untuk ayam yang dipelihara di kandang postal.
Kejadian dipicu oleh banyak hal, baik dari dalam tubuh ayam sendiri
maupun faktor lingkungan. Adanya ketidakseimbangan antara kondisi ayam
dan lingkungan tersebut merupakan penyebab utamanya. Dan faktor yang
terlibat tidak berdiri sendiri, selalu bersama-sama. <br />Ayam broiler
secara genetik mempunyai kemampuan tumbuh lebih cepat dibanding ayam
type lain. Pertumbuhan badan yang cepat tidak sebanding dengan
perkembangan organ vital dalam ayam yaitu jantung dan paru-parunya.
Sehingga kedua organ ini sangat rentan terhadap gangguan baik dari dalam
maupun luar. Untuk menunjang pertumbuhan badan ayam, paru-paru dipaksa
bekeja keras menyuplai oksigen untuk metabolisme tubuh, dan jantung juga
dipacu untuk mengalirkan darah yang akan membawa okesigen tersebut ke
seluruh tubuh. <br />Oksigen merupakan komponen penting dalam metabolisme
tubuh ayam. Zat ini didapat dari udara bebas lewat saluran pernafasan
ayam atas. Udara masuk tubuh ayam melalui hidung kemudian masuk ke
trakea dan selanjutnya akan menuju ke bronki dan bronkioli di paru-paru.
Dari sini oksigen akan dihembuskan ke dalam kantong udara yang ada di
rongga tubuh ayam, dan di tubuh ayam terdapat 8 buah kantong udara.
Kemudian udara akan dikeluarkan dengan jalan didorong dari kantong udara
tersebut ke bronkioli, bronki dan trakea. <br />Saluran pernafasan ayam
secara alami dilengkapi dengan pertahanan mekanik. Permukaannya dilapisi
oleh mukosa dan terdapat silia (bulu-bulu getar) serta mukus yang
berfungsi menyaring udara yang masuk. Di saluran pernafasan atas ini
partikel yang besarnya lebih dari 4 mikron akan didorong keluar oleh
silia dan mukus yang ada. Disaluran pernafasan atas selain mengalami
penyaringan udara juga mengalami penghangatan. Dan berikutnya di saluran
pernafasan bawah terjadi lagi penyortiran partikel yang lebih kecil. <br />Kandang
ayam sistem postal yang memakai sekam atau serutan kayu sebagai
litternya, tingkat kepadatan ayam, kelembaban dan temperatur kandang,
ventilasi kandang akan mempengaruhi kualitas udara di dalam kandang.
Banyaknya partikel debu di udara akan memberatkan kerja saluran
pernafasan. Temperatur yang tinggi akan meningkatkan intake air minum
ayam dan menyebabkan kotoran menjadi lebih encer (wet dropping). Dan di
Indonesia ini kelembaban udara cukup tinggi sehingga litter menjadi
basah dan kadar amonia di dalam kandang menjadi tinggi. <br />Amonia yang
terhirup akan mengiritasi saluran pernafasan ayam, dan menyapu silia di
mukosanya. Sel-sel yang ada di permukaan saluran pernafasan menjadi
rusak, sehingga mekanisme awal pertahanan tubuh menjadi terganggu. Agen
penyakit baik bakteri ataupun virus yang terbawa udara akan mudah sekali
menempel di saluran pernafasan karena sistem pertahanan mekanik tidak
berfungsi optimal. Di tempat ini agen tersebut akan berkembang biak, dan
pada akhirnya akan menimbulkan kerusakan lebih parah. <br />Demikian
halnya dengan pemberian vaksin ND/IB live yang aplikasinya lewat tetes
mata, hidung ataupun spray. Virus akan berada di sepanjang saluran
pernafasan ayam dan akan merangsang kekebalan seluler di daerah
tersebut. Pada kondisi normal reaksi post vaksinasi tidak akan berat,
namun karena saluran pernafasan terluka maka reaksi yang terjadi akan
berlebih. Dan kemudian timbulah keradangan sebagai reaksinya, ini
merupakan mekanisme tubuh untuk menghancurkan material asing yang
masuk ke dalam tubuh. Adanya perlukaan di saluran pernafasan menyebabkan
ayam ngorok dan batuk.<br />Mycoplasma gallisepticum merupakan
mikroorganisme yang sering terdapat di saluran pernafasan ayam. Agen ini
menempel di mukosa saluran pernafasan dan merusak selnya. Adanya kuman
ini akan memicu terjadinya reaksi radang dan aliran darah ke daerah
tersebut menjadi meningkat. Kuman akan ikut aliran darah dan menuju ke
kantong udara, di sini merupakan tempat yang cocok untuk hidup dan
berkembang biak. <br />Jika ada mycoplasma kantong udara terlihat berkabut
dan menebal. Jika mycoplasma berperan sendiri dan ayam dalam kondisi
baik gejala klini tidak terlihat, dan jika adapun manifestasinya hanya
ringan saja. Namun karena adanya faktor lain seperti debu yang berlebih,
kadar amonia yang tinggi saluran pernafasan akan teriritasi. <br />Selain
itu perubahan cuaca, perlakuan ayam yang berlebih, dan adanya agen
pemicu virus ND, IB baik dari lapangan ataupun virus vaksin akan
meningkatkan keparahan gangguan saluran pernafasan. Adanya faktor
imunosupresi seperti mikotoksin dalam pakan, vaksinasi IBD yang tidak
tepat akan memperburuk keadaan. Karena adanya luka, penebalan dan
peradangan di mukosa saluran pernafasan tersebut ayam menjadi ngorok dan
batuk <br />Gabungan beberapa agen tersebut di atas akan menyebabkan
Chronic Respiratory Disease (CRD). Ayam tampak batuk, ngorok, bersin,
keluar leleran dari mata, dan hidung. Pada pemeriksaan bedah bangkai
trakea terlihat memerah, kantung udara keruh, menebal dan kadang juga
terlihat berbusa. Jika bakteri oportunis E. coli ikut campur keadaan
terlihat lebih parah, munculah Chronic Respiratory Disease Complex.
Kantong udara menebal dan terdapat masa mengkeju di daerah itu, juga di
dalam rongga perut. Jantung dan hati akan diselimuti oleh selaput
berwarna putih kekuningan.<br />Penyakit ini akan ditularkan dari ayam
sakit ke ayam lain yang peka, dan ayam muda biasanya memepunyai kepekaan
yang lebih tinggi. Adanya gangguan pada sistem pernafasan ayam akan
menyebabkan asupan oksigen berkurang, proses metabolisme tubuh akan
terganggu, sehingga pertumbuhan ayam menjadi terganggu, efisiensi pakan
menjadi jelek. <br />Selain itu kadar oksigen yang rendah akan memacu
jantung bekerja lebih keras dan sebagai hasilnya akan timbul
penumpukan cairan plasma di dalam rongga perut ayam, dan terjadilah
ascites. Proses pengeluaran panas tubuh ayam juga menjadi terganggu
karena salah satu caranya dengan evaporasi lewat mulut. Ayam yang
bertahan sampai masa panen kualitas karkasnya menjadi menurun, dan
beberapa organ tubuhnya banyak yang musti dibuang karena tidak layak
dikonsumsi <br />Vaksinasi IBD yang menggunakan strain virus vaksin yang
virulen (vaksin intermediet plus/hot) bisa mengganggu sistem kekebalan
ayam. Strain virus vaksin ini akan menimbulkan kerusakan bursa
fabricius. Di organ inilah sel-sel yang berfungsi untuk pertahanan tubuh
(sel limfosit B) diproduksi. Jika pabriknya rusak maka jumlah sel
limfosit yang ada di tubuh akan berkurang dan fungsinya menjadi tidak
optimal dalam sistem kekebalan tubuh. Pada akhirnya respon vaksinasi
menjadi tidak optimal dan ayam menjadi lebih peka terhadap virus ND dan
IBV.<br /> <br />Penanganan<br /><br />Untuk mengatasi gangguan pernafasan ayam
perlu dicari akar permasalahnnya terlebih dahulu. Pemberian antibiotik
tidak akan memberikan hasil jika penyebab utamanya tidak kita tangani.
Jika kondisi lingkungan jelek perlu diperbaiki di samping pemberian
obat. Kualitas udara yang jelek perlu koreksi di ventilasi udaranya,
sehingga udara menjadi lebih bersih. <br />Kelembaban yang rendah (<
50 %) menyebabkan udara berdebu, perlu dilakukan spray air. Kelembaban
yang ideal untuk hidup ayam 50-70 %. Pemasangan fan/kipas jika
memungkinkan perlu dilakukan. Jika kualitas litter jelek harus kita
perbaiki. Litter yang basah atau lembab perlu diganti dengan yang baru.
Dan pembalikan litter secara rutin perlu dilakukan untuk mengurangi
kadar amonia dalam kandang. <br />Pemberian antibiotik akan mengatasi
infeksi bakteri yang ada, dan tentunya akan menekan populasi E.coli dan
Streptococcus, dll di tubuh ayam. Pemberian multivitamin terutama yang
mengandung vitamin C dan A, serta pemberian pakan yang berkualitas baik
dengan nutrisi seimbang akan membantu mempercepat kesembuhan jaringan
mukosa yang rusak. <br /><br />Pencegahan<br /><br />1. Penerapan manajemen pemeliharaan yang baik<br /><br />- Pemilihan kandang yang baik (lebih bagus kandang panggung) dan berventilasi lancar.<br />- Pola pemeliharaan all in all out.<br />-
Jika memakai kandang postal gunakan litter yang mudah menyerap air dan
jaga agar selalu kering, perlu dilakukan pembalikan secara rutin,
hindari pemilihan litter yang partikelnya kecil (serbuk gergaji). <br />- Pemasangan fan pada sistem kandang terbuka akan membantu pertukaran udara di kandang. <br />-
Kepadatan ayam diatur tidak terlalu tinggi 8-10 ekor/m2 untuk kandang
postal/panggung sistem terbuka, jika sistem closed house (tunnel atau
cooling pad) kepadatan bisa 15 ekor/m2. <br />- Temperatur kandang yang optimal 21-27 0C, dan kelembaban 50-70 %. <br />-
Pakan yang diberikan harus segar dan mengandung nutrisi seimbang dan
hindari kontaminasi mikotoksin pada pakan karena toksin ini bersifat
imunosupresif.<br />- Ketersediaan air minum bersih di kandang.<br /> <br />2. Penerapan manajemen kesehatan<br /><br />-
Dilakukan progarm biosecurity secara ketat diantaranya dengan
penyemprotan desinfektan secara rutin untuk menekan populasi organisme
patogen di kandang dan lingkungan.<br />- Kontrol terhadap vektor penyakit seperti rodensia dan serangga<br />- Program vaksinasi yang tepat untuk farm bersangkutan <br />-
Pelaksanaan vaksinasi yang benar dan meminimalisir reaksi posvaksinasi
yang dilakukan dengan jalan pemilihan strain virus vaksin yang cocok
(gunakan strain virus vaksin yang ringan/sedang untuk mengendalikan
virus lemah, dan strain yang keras/virulen hanya dipakai jika tantangan
di daerah tersebut tinggi), aplikasi vaksin yang benar dan tepat (spray
akan lebih keras reaksi postvaksinasinya dibanding tetes mata ataupun
lewat air minum), dan vaksinasi dilakukan hanya pada saat ayam dalam
kondisi sehat.<br />- Dilakukan monitoring vaksinasi dengan melihat titer antibodinya.<br />-
Pencegahan masuknya penyakit imunosupresif terutama IBD, dengan jalan
pemilihan strain vaksin yang tidak merusak kekebalan ayam dan waktu
aplikasi vaksin yang tepat dengan mengetahui titer maternal antibodinya
terlebih dahulu.<br />- Kontrol terhadap M. gallisepticum dan E. coli
dengan pemberian antibiotik yang cocok dan dosis tepat terutama di
awal-awal kehidupan ayam dan juga pada saat ayam mendapat stress berat.<br />- Treatment air misal dengan klorin akan menekan populasi E. coli dalam air minum.<br />- Pemberian multivitamin secara rutin terutama vitamin A dan C untuk menjaga mukosa saluran pernafasan ayam.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8518060608842840361.post-38735956451237189682012-05-25T03:52:00.001-07:002012-05-27T23:27:50.072-07:00beternak ayam pedaging 2<br />
<br />
<div style="color: blue;">
<b>I. Pendahuluan</b></div>
Ayam Pedaging (Broiler) adalah ayam ras yang mampu tumbuh cepat
sehingga dapat menghasilkan daging dalam waktu relatif singkat (5-7
minggu). Broiler mempunyai peranan yang penting sebagai sumber protein
hewani asal ternak.untuk berupaya membantu peningkatan
produktivitas, kuantitas, kualitas dan efisiensi usaha peternakan ayam
broiler secara alami (non-Kimia).<br />
<div style="color: blue;">
<b>II. Pemilihan Bibit</b></div>
Bibit yang baik mempunyai ciri : sehat dan aktif bergerak, tubuh
gemuk (bentuk tubuh bulat), bulu bersih dan kelihatan mengkilat, hidung
bersih, mata tajam dan bersih serta lubang kotoran (anus) bersih<span id="more-1421"></span><br />
<div style="color: blue;">
<b>III. Kondisi Teknis yang Ideal</b></div>
a. Lokasi kandang<br />
Kandang ideal terletak di daerah yang jauh dari pemukiman penduduk,
mudah dicapai sarana transportasi, terdapat sumber air, arahnya membujur
dari timur ke barat.<br />
b.Pergantian udara dalam kandang.<br />
Ayam bernapas membutuhkan oksigen dan mengeluarkan karbondioksida.
Supaya kebutuhan oksigen selalu terpenuhi, ventilasi kandang harus baik.<br />
c.Suhu udara dalam kandang.<br />
Suhu ideal kandang sesuai umur adalah :<br />
Umur (hari) Suhu ( 0C )<br />
01 – 07 34 – 32<br />
08 – 14 29 – 27<br />
15 – 21 26 – 25<br />
21 – 28 24 – 23<br />
29 – 35 23 – 21<br />
d.Kemudahan mendapatkan sarana produksi<br />
Lokasi kandang sebaiknya dekat dengan poultry shop atau toko sarana peternakan.<br />
<br />
<div style="color: blue;">
<b>IV. Tata Laksana Pemeliharaan</b></div>
4.1 Perkembangan<br />
Tipe kandang ayam Broiler ada dua, yaitu bentuk panggung dan tanpa
panggung (litter). Tipe panggung lantai kandang lebih bersih karena
kotoran langsung jatuh ke tanah, tidak memerlukan alas kandang sehingga
pengelolaan lebih efisien, tetapi biaya pembuatan kandang lebih besar.
Tipe litter lebih banyak dipakai peternak, karena lebih mudah dibuat dan
lebih murah.<br />
Pada awal pemeliharaan, kandang ditutupi plastik untuk menjaga
kehangatan, sehingga energi yang diperoleh dari pakan seluruhnya untuk
pertumbuhan, bukan untuk produksi panas tubuh. Kepadatan kandang yang
ideal untuk daerah tropis seperti Indonesia adalah 8-10 ekor/m2, lebih
dari angka tersebut, suhu kandang cepat meningkat terutama siang hari
pada umur dewasa yang menyebabkan konsumsi pakan menurun, ayam cenderung
banyak minum, stress, pertumbuhan terhambat dan mudah terserang
penyakit.<br />
4.2. Pakan<br />
- Pakan merupakan 70% biaya pemeliharaan. Pakan yang diberikan harus
memberikan zat pakan (nutrisi) yang dibutuhkan ayam, yaitu karbohidrat,
protein, lemak, vitamin dan mineral, sehingga pertambahan berat badan
perhari (Average Daily Gain/ADG) tinggi. Pemberian pakan dengan sistem
ad libitum (selalu tersedia/tidak dibatasi).<br />
- Apabila menggunakan pakan dari pabrik, maka jenis pakan disesuaikan
dengan tingkat pertumbuhan ayam, yang dibedakan menjadi 2 (dua) tahap.
Tahap pertama disebut tahap pembesaran (umur 1 sampai 20 hari), yang
harus mengandung kadar protein minimal 23%. Tahap kedua disebut
penggemukan (umur diatas 20 hari), yang memakai pakan berkadar protein
20 %. Jenis pakan biasanya tertulis pada kemasannya. -Penambahan POC
NASA lewat air minum dengan dosis 1 – 2 cc/liter air minum memberikan
berbagai nutrisi pakan dalam jumlah cukup untuk membantu pertumbuhan dan
penggemukan ayam broiler.<br />
- Dapat juga digunakan VITERNA Plus sebagai suplemen khusus ternak
dengan dosis 1 cc/liter air minum/hari, yang mempunyai kandungan nutrisi
lebih banyak dan lengkap.<br />
- Efisiensi pakan dinyatakan dalam perhitungan FCR (Feed Convertion
Ratio). Cara menghitungnya adalah, jumlah pakan selama pemeliharaan
dibagi total bobot ayam yang dipanen.<br />
Contoh perhitungan :<br />
Diketahui ayam yang dipanen 1000 ekor, berat rata-rata 2 kg, berat pakan selama pemeliharaan 3125 kg, maka FCR-nya adalah :<br />
Berat total ayam hasil panen =<br />
1000 x 2 = 2000 kg<br />
FCR = 3125 : 2000 = 1,6<br />
Semakin rendah angka FCR, semakin baik kualitas pakan, karena lebih
efisien (dengan pakan sedikit menghasilkan bobot badan yang tinggi).
Penggunaan POC NASA atau VITERNA Plus dapat menurunkan angka FCR
tersebut.<br />
4.3. Vaksinasi<br />
Vaksinasi adalah pemasukan bibit penyakit yang dilemahkan ke tubuh
ayam untuk menimbulkan kekebalan alami. Vaksinasi penting yaitu
vaksinasi ND/tetelo. Dilaksanakan pada umur 4 hari dengan metode tetes
mata, dengan vaksin ND strain B1 dan pada umur 21 hari dengan vaksin ND
Lasotta melalui suntikan atau air minum.<br />
4.4. Teknis Pemeliharaan<br />
- Minggu Pertama (hari ke-1-7). Kutuk/DOC dipindahkan ke indukan atau
pemanas, segera diberi air minum hangat yang ditambah POC NASA dengan
dosis + 1 – 2 cc/liter air minum atau VITERNA Plus dengan dosis + 1
cc/liter air minum/hari dan gula untuk mengganti energi yang hilang
selama transportasi. Pakan dapat diberikan dengan kebutuhan per ekor 13
gr atau 1,3 kg untuk 100 ekor ayam. Jumlah tersebut adalah kebutuhan
minimal, pada prakteknya pemberian tidak dibatasi. Pakan yang diberikan
pada awal pemeliharaan berbentuk butiran-butiran kecil (crumbles).<br />
- Mulai hari ke-2 hingga ayam dipanen air minum sudah berupa air
dingin dengan penambahan POC NASA dengan dosis 1 – 2 cc/liter air minum
atau VITERNA Plus dengan dosis 1 cc/liter air minum/hari (diberikan saat
pemberian air minum yang pertama). Vaksinasi yang pertama dilaksanakan
pada hari ke-4.<br />
- Minggu Kedua (hari ke 8 -14).<br />
Pemeliharaan minggu kedua masih memerlukan pengawasan seperti minggu
pertama, meskipun lebih ringan. Pemanas sudah bisa dikurangi suhunya.
Kebutuhan pakan untuk minggu kedua adalah 33 gr per ekor atau 3,3 kg
untuk 100 ekor ayam.<br />
- Minggu Ketiga (hari ke 15-21).<br />
Pemanas sudah dapat dimatikan terutama pada siang hari yang terik.
Kebutuhan pakan adalah 48 gr per ekor atau 4,8 kg untuk 100 ekor. Pada
akhir minggu (umur 21 hari) dilakukan vaksinasi yang kedua menggunakan
vaksin ND strain Lasotta melalui suntikan atau air minum. Jika
menggunakan air minum, sebaiknya ayam tidak diberi air minum untuk
beberapa saat lebih dahulu, agar ayam benar-benar merasa haus sehingga
akan meminum air mengandung vaksin sebanyak-banyaknya. Perlakuan vaksin
tersebut juga tetap ditambah POC NASA atau VITERNA Plus dengan dosis
tetap.<br />
- Minggu Keempat (hari ke 22-28).<br />
Pemanas sudah tidak diperlukan lagi pada siang hari karena bulu ayam
sudah lebat. Pada umur 28 hari, dilakukan sampling berat badan untuk
mengontrol tingkat pertumbuhan ayam. Pertumbuhan yang normal<br />
mempunyai berat badan minimal 1,25 kg. Kebutuhan pakan adalah 65 gr
per ekor atau 6,5 kg untuk 100 ekor ayam. Kontrol terhadap ayam juga
harus ditingkatkan karena pada umur ini ayam mulai rentan terhadap
penyakit.<br />
- Minggu Kelima (hari ke 29-35).<br />
Pada minggu ini, yang perlu diperhatikan adalah tatalaksana lantai
kandang. Karena jumlah kotoran yang dikeluarkan sudah tinggi, perlu
dilakukan pengadukan dan penambahan alas lantai untuk menjaga lantai
tetap kering. Kebutuhan pakan adalah 88 gr per ekor atau 8,8 kg untuk
100 ekor ayam. Pada umur 35 hari juga dilakukan sampling penimbangan
ayam. Bobot badan dengan pertumbuhan baik mencapai 1,8 – 2 kg. Dengan
bobot tersebut, ayam sudah dapat dipanen.<br />
- Minggu Keenam (hari ke-36-42).<br />
Jika ingin diperpanjang untuk mendapatkan bobot yang lebih tinggi,
maka kontrol terhadap ayam dan lantai kandang tetap harus dilakukan.
Pada umur ini dengan pertumbuhan yang baik, ayam sudah mencapai bobot
2,25 kg.<br />
4.5. Penyakit<br />
Penyakit yang sering menyerang ayam broiler yaitu :<br />
- Tetelo (Newcastle Disease/ND)<br />
Disebabkan virus Paramyxo yang bersifat menggumpalkan sel darah.
Gejalanya ayam sering megap-megap, nafsu makan turun, diare dan senang
berkumpul pada tempat yang hangat. Setelah 1 – 2 hari muncul gejala
syaraf, yaitu kaki lumpuh, leher berpuntir dan ayam berputar-putar yang
akhirnya mati. Ayam yang terserang secepatnya dipisah, karena mudah
menularkan kepada ayam lain melalui kotoran dan pernafasan. Belum ada
obat yang dapat menyembuhkan, maka untuk mengurangi kematian, ayam yang
masih sehat divaksin ulang dan dijaga agar lantai kandang tetap kering.<br />
- Gumboro (Infectious Bursal Disease/IBD)<br />
Merupakan penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh yang
disebabkan virus golongan Reovirus. Gejala diawali dengan hilangnya
nafsu makan, ayam suka bergerak tidak teratur, peradangan disekitar
dubur, diare dan tubuh bergetar-getar. Sering menyerang pada umur 36
minggu. Penularan secara langsung melalui kotoran dan tidak langsung
melalui pakan, air minum dan peralatan yang tercemar. Belum ada obat
yang dapat menyembuhkan, yang dapat dilakukan adalah pencegahan dengan
vaksin Gumboro.<br />
- Penyakit Ngorok (Chronic Respiratory Disease)<br />
Merupakan infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh bakteri
Mycoplasma gallisepticum Gejala yang nampak adalah ayam sering bersin
dan ingus keluar lewat hidung dan ngorok saat bernapas. Pada ayam muda
menyebabkan tubuh lemah, sayap terkulai, mengantuk dan diare dengan
kotoran berwarna hijau, kuning keputih-keputihan. Penularan melalui
pernapasan dan lendir atau melalui perantara seperti alat-alat.
Pengobatan dapat dilakukan dengan obat-obatan yang sesuai.<br />
- Berak Kapur (Pullorum).<br />
Disebut penyakit berak kapur karena gejala yang mudah terlihat adalah
ayam diare mengeluarkan kotoran berwarna putih dan setelah kering
menjadi seperti serbuk kapur. Disebabkan oleh bakteri Salmonella
pullorum.<br />
Kematian dapat terjadi pada hari ke-4 setelah infeksi. Penularan
melalui kotoran. Pengobatan belum dapat memberikan hasil yang memuaskan,
yang sebaiknya dilakukan adalah pencegahan dengan perbaikan sanitasi
kandang.<br />
Infeksi bibit penyakit mudah menimbulkan penyakit, jika ayam dalam
keadaan lemah atau stres. Kedua hal tersebut banyak disebabkan oleh
kondisi lantai kandang yang kotor, serta cuaca yang jelek. Cuaca yang
mudah menyebabkan ayam lemah dan stres adalah suhu yang terlalu panas,
terlalu dingin atau berubah-ubah secara drastis. Penyakit, terutama yang
disebabkan oleh virus sukar untuk disembuhkan. Untuk itu harus
dilakukan sanitasi secara rutin dan ventilasi kandang yang baik.
Pemberian POC NASA yang mengandung berbagai mineral penting untuk
pertumbuhan ternak, seperti N, P, K, Ca, Mg, Fe dan lain-lain serta
dilengkapi protein dan lemak nabati, mampu meningkatkan pertumbuhan
ayam, ketahanan tubuh ayam, mengurangi kadar kolesterol daging dan
mengurangi bau kotoran. Untuk hasil lebih optimal, pemberian POC NASA
dapat dicampur dengan Hormonik dosis 1 botol POC NASA dicampur dengan
1-2 tutup botol Hormonik, atau 1 botol POC NASA dicampur dengan 2-4
kapsul Asam Amino. Dapat juga menggunakan VITERNA Plus yang merupakan
suplemen khusus ternak dengan kandungan :<br />
1. Mineral-mineral yang penting untuk pertumbuhan tulang, organ luar dan dalam, pembentukan darah dan lain-lain.<br />
2. Asam-asam amino utama seperti Arginin, Histidin, Isoleucine,
Lycine, Methionine , Phenylalanine, Threonine, Thryptophan, dan Valine
sebagai penyusun protein untuk pembentukan sel, jaringan, dan organ
tubuh<br />
3. Vitamin-vitamin lengkap, yaitu A, D, E, K, C dan B Komplek untuk kesehatan dan ketahanan tubuh.<br />
4.6. Sanitasi/Cuci Hama Kandang<br />
Sanitasi kandang harus dilakukan setelah panen. Dilakukan dengan
beberapa tahap, yaitu pencucian kandang dengan air hingga bersih dari
kotoran limbah budidaya sebelumnya. Tahap kedua yaitu pengapuran di
dinding dan lantai kandang. Untuk sanitasi yang sempurna selanjutnya
dilakukan penyemprotan dengan formalin, untuk membunuh bibit penyakit.
Setelah itu dibiarkan minimal selama 10 hari sebelum budidaya lagi untuk
memutus siklus hidup virus dan bakteri, yang tidak mati oleh perlakuan
sebelumnya.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8518060608842840361.post-14326578821897085102012-05-25T03:46:00.003-07:002012-05-25T03:46:42.174-07:00mengatasi pilek dan stress 2filek dan stress dapat disebabkan oleh sanitasi kandang yang kurang,
perubahan cuaca ekstrem dengan perlakuan terhadap ayam. Filek yang
menyerang ayam anda kemungkinan disebabkan ayam telah mengalami stress
sebelumnya sehingga mudah terkena penyakit. Untuk mengatasi kami
menyarankan untuk menggunakan antibiotik yang mengandung oxytetraxiclin
HCL seperti koleridin dan sebagainya dan apabila ayam telah sembuh dari
penyakit segera berikan vitamin seperti vita chick selama 5 hari
berturut-turut. Jangan lupa untuk menjaga stamina kedepan berikan jamu
ayam dengan bahan Jahe merah satu ruas, Kunyit, daun paria kemudian
campur dengan madu. Berikan sekali seminggu. Atau madu dapat
digantikan dengan gula merah. selamat mencobaUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8518060608842840361.post-19741574118669068592009-07-22T01:57:00.000-07:002012-05-24T02:57:14.345-07:00Gumburo (Infectious Bursal Disease)<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Gumboro
menyerang sistem kekebalan tubuh. Terutama bagian bursa fibrikus dan thymus,
Kedua bagian ini benteng pertahanan ayam dari penyakit. Kerusakan parah yang
timbul adalah tidak terbentuknya antibodi sesudah vaksinasi, Gumboro memang
tidak mengakibatkan kematian secara langsung tetapi infeksi sekunder setelahnya
mengakibatkan banyak kematian.<br />
<br />
Secara umum penyakit ini terbagi menjadi dua, yaitu gumboro klinik dan sub
klinik, Gumboro klinik menyerang ayam umur 2-7 minggu. Kerusakan sistem
kekebalan hanya bersifat sementara (2-3 minggu) Lain lagi dengan Gumboro
sub-klinik (dini). Inilah yang ditakutkan peternak. Selain tidak terdeteksi,
umum menyerang anak ayam umur 0-21 hari walhasil sifat kekebalan hilang secara
permanen (<i>imunospresi</i>).<br />
<br />
<i>Gejala :</i><br />
Diare berlendir turun nafsu makan dan minum, gemetar dan sukar berdiri,Bulu
kotor disekitar anus dan prilaku mematuk di sekitar kloaka (akibat peradangan pada
Bursa fibrikus yang terletak diatas dubur)<br />
<br />
<i>Penyebab :</i><br />
Virus IBD (<i>Infectious Bursal Disease</i>) merupakan golongan red virus dan
mempunyai struktur RNA . Dalam tubuh ayam virus ini bertahan hidup lebih dari 3
bulan dan setelah itu masih bersifat Infektif.<br />
<br />
<i>Penanggulangan :</i></span></div>
<ol start="1" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Vaksin pada umur satu hari
dengan vaksin gumboro aktif. Vaksinasi lanjutan dilakukan pada umur 11
hari dengan vaksin gumboro gabungan (aktif dan in-aktif) vaksinasi
berikutnya dilakukan pada umur 21 hari, 6 minggu dan 10 minggu dengan vaksin
gumboro aktif (Gumboral CT) Bila perlu diulangi pada umur 40 minggu dengan
gumboro in-aktif secara intra muskular.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Menjaga sanitasi kandang</span></li>
</ol>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8518060608842840361.post-77164813289176068542009-07-15T02:01:00.000-07:002012-05-24T02:47:07.956-07:00Bronchitis (Infectious Btronchitis)<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Penyakit ini
menyerang pernafasan. Penularan terjadi dari udara tercemar dari ayam penderita.
Ayam terserang menunjukkan gejala sakit setelah 48 jam. Angka kematian
tertinggi terjadi saat anak ayam umur dibawah 6 minggu yaitu mencapai 6 % Pada
dewasa hampir tidak ada.<br />
<br />
<i>Gejala :</i><br />
Batuk, bersin, sesak nafas, ngorok mengeluarkan lendir, dari hidung dan mata
dan nafsu makan dan minum menurun.<br />
<br />
<i>Penyebab : </i><br />
Virus golonganCorona<br />
<br />
<i>Penanggulangan :</i></span></div>
<ol start="1" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Vaksinasi secara teratur sesuai
petunjuk. Bisa digunakan vaksin galur Massachusetts dan connecticut.
Pemberian secara tetes mata atau hidung. Bisa juga melalui air minum.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Vaksinasi pada umur 7 hari, 30
hari, dan 10 minggu dengan vaksin IB aktif (Bioral H-120)dengan cara tetes
mata. Pemberian vaksin di;anjutkan umur 18 minggu dengan vaksin ND+IB in
aktif.</span></li>
</ol>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8518060608842840361.post-30654869512110757552009-07-08T02:07:00.000-07:002012-05-24T02:46:32.328-07:00Berak Kapur (Pullorum Disease)<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Penyakit
ini menyerang anak ayam. Terutama anak ayam umur 1-10 hari. Kebanyakan
yang kena lemah dan mati muda. Pada ayam dewasa tidak terlihat gejala-gejala
sakit. Ayam yang sembuh menjadi pembawa sifat dan seumur hidupnya mengeluarkan
bibit penyakit. Penularan utama melalui peneluran.<br />
<br />
<i>Gejala :</i><br />
1.Anak Ayam : Nafsu makan berkurang. Kotoran encer berwarna pitih berlendir.
dan banyak melekat pada daerah anus. Ayam terlihat pucat, lemah, kedinginan,
dan suka bergerombol mencari tempat hangat. Sayap tampak kusut dan menggantung,
jengger pucat dan berkerut, berwarna keabu abuan.<br />
2. Ayam dewasa : Menurunya kesuburan dan daya tetas, depresi, anemia dan
kotoran encer warna kuning.<br />
<br />
<i>Penyebab : </i><br />
Bakteri Salmonella Pullorum<br />
<br />
<i>Penanggulangan :</i><br />
1. Menjaga sanitasi kandang dan mesin tetas, Fumigasi dengan Formaldelhida 40%<br />
2. Pemberian vaksinasi sama halnya pada kolera<br />
3. Bila terkena ayam sudah parah, sebaiknya dimusnahkan<br />
<b><br style="mso-special-character: line-break;" />
<br style="mso-special-character: line-break;" />
</b></span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8518060608842840361.post-20950149578323464542009-07-07T02:05:00.000-07:002012-05-24T02:46:47.740-07:00Kolera (Fowl Cholera/Avian Pasteurellosis)<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Penyakit
ini tak kalah ganasnya dengan tetelo. Serangannya tidakhanya pada ayam petelur,
Ayam pedagingpun disikatnya, Umum menyerang ayam lewat 12 minggu, serangan ini
bisa secara mendadak (akut) atau menahun (Kronis).Kerugian akibat
penyakit ini pada turunannya bobot dadn produksi telur bahkan kematian.<br />
<br />
<i>Gejala:</i><br />
1. Akut : Terjadi kematian yang secara tiba-tiba tanpa penyebab yang jelas<br />
2. Kronis : Ada gejala demam, nafsu makan berkurang, bulu berdiri, sesak nafas,
mecret mula mula kuning kemudian coklat, bisa pula berwarna hijau, kotoran
berbau busuk dan berlendir, pembengkakan pada jengger dan pial serta kepala
berwarna kebiruan dan memperlihatkan gejala geleng-geleng kepala persendian
kaki dan sayap membengkak kadang disertai kelumpuhan.<br />
<br />
<i>Penyebab :</i><br />
Infeksi Bakteri Pasteurella multocida dan Pasteurella Gallinarium. sevara normal
bakteri ini ada pada saluran pernafasan dan pencernaan. Pada kondisi daya tahan
menurun bakter ini menjadi patogen. <br />
<br />
<i>Penanggulangan :</i><br />
1. Vaksin Kolera umur 6-8 minggu dan diulang pada umur 8-10 minggu<br />
2. Menjaga litter tetap kering ventilasi lancar<br />
3. Menjaga isi kandang tidak padat<br />
4. Ganti air minum tiap hari dan cuci tempat makan dan minum 2x seminggu<br />
5. Berikan Mycomas. Noxal, atau ampisol dengan dosis sesuai aturan pabrik<br />
6. Beri vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh ayam seperti vita
stress atau vita strong.<br style="mso-special-character: line-break;" />
<br style="mso-special-character: line-break;" />
</span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8518060608842840361.post-2615236543822484552009-07-02T02:07:00.000-07:002012-05-24T02:46:15.775-07:00Berak Kuning Kolibasiolosis/ CRD Kompleks (Granuloma Koli)<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Penyakit
ini bersifat oportunis, Timbul bila ayam dalam keadaan rentan atau kekebalan
menurun, Kematian terbanyak pada anak ayam usia 5 hari, Penyebaran utamanya
melalui air,<br />
<br />
<i>Gejala :</i><br />
Ayam kurus, bulu kusam, dan kotoran disekitar pantat, Nafsu makan turun, dan
kotoran encer berwarna kuning.<br />
<br />
<i>Penanggulangan :</i><br />
1. Perbaikan sanitasi<br />
2. Berikan Ronaxan dengan dosis 1g-2g/L air minum atau mycomas dengan dosis 0,5
ml/L air minum selama 3-5 hari berturut-turut<br style="mso-special-character: line-break;" />
<br style="mso-special-character: line-break;" />
</span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8518060608842840361.post-1440247852915990702009-06-27T02:10:00.000-07:002012-05-24T02:45:58.154-07:00Penyakit Akibat Cacingan (Worm Desease)<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Penyakit
ini jarang menimbulkan kematian. Umum menyerang ayam semua umur. Akibatnya
terjadi hambatan pertumbuhan dan produksi telur. Secara umum ada 3 golongan
cacing yang menjadi parasit. Yaitu golongan Nematoda, Trematoda, dan
Cestoda. Tiga jenis cacing dari golongan nematoda dan satu dari cestoda paling
sering menyerang ayam.<br />
<br />
Gejala :<br />
A. Nematoda<br />
1. Ascaris Galli : Menyerang semua umur, tubuh ayam kurus, lemah, nafsu makan
berkurang, Sayap agak terkulai, bulu kusam, mencret, kotoran encer berlendir
agak keputih-putihan, pertumbuhan terhambat.<br />
2. Heterakis Gallinae : Hampir serupa dengan Ascaris Galli, mengakibatkan
radang pada usus buntu, anemia , jengger dan pial pucat dan kotoran seperti
bercak darah.<br />
3. Cappilari SP : Jengger mengerut dan lemas, Kotoran ayam mengandung lendir,
berwarna merah muda.<br />
<br />
B. Cestoda<br />
Raillietina Cesticillus : ubuh kurus, gerak lamban, Bulu sayap kering, dan
mengerut, Selain mudah lepas, kadang nafasnya cepat.<br />
<br />
Penyebab:<br />
- Ascaris Galli dan Heterakis Gallinae, Capilaris SP, dan Railletina cescitilus<br />
<br />
<i>Penanggulangan :</i><br />
1. Menjaga sanitasi kandang dengan pemberian desinfektan seperti biocid 17 ml
dalam 10 L air atauistam dengan dosis 6 ml/ L air minum<br />
2. Pemberian Caricid pada umur 4-6 minggu dengan dosis 30 ml/3Lair mnum untuk
100 ekor ayam. Umur lebih dari 6 minggu diberi dosis 6ml/L 6-10 L air untuk 100
ekor ayam.<br />
3. Rintal Premix 2,4% dicampur dalam makanan dengan dosis 2,5 kg pakan.
Diberikan selama 5-6 hari<br />
4. Obat lain yang dapat diberikan adalah vermixon atau wom-X Dosis sesuai
petunjuk pabrik.</span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8518060608842840361.post-650265273049716832009-06-12T02:12:00.000-07:002012-05-24T02:45:14.782-07:00Leukozitozoonosis<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Penyakit
ini menyebabkan kematian dan terganggunya pertumbuhan pada anak ayam.
Serangannya kadang begitu cepat dan seringkali membawa kematian pada ayam yang
terinfeksi. Secara umum penularannya melalui serangan penghisap darah seperti
nyamuk atau lalat.<br />
<br />
<i>Gejala :</i><br />
Nafsu makan menurun, muntah, depresi, Bulu kusut, pucat, anemia, mencret,
dengan tinja berwarna kuning kehijauan, ada kenaikan suhu tubuh, dan keluar
cairan dari hidung dan mulut.<br />
<br />
<i>Penyebab :</i><br />
Nyamuk Genus Culicoides SP dan Ornithophilous SP<br />
<br />
<i>Penanggulangan :</i><br />
1. Usahakan kandang jangan berdekatan dengan sawah, rawa atau genangan air.<br />
2. Neo Sulfa dosis 3 sendok makan dicampur 3,5 L air minum<br style="mso-special-character: line-break;" />
<br style="mso-special-character: line-break;" />
</span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8518060608842840361.post-32343318314019150992009-06-10T02:11:00.000-07:002012-05-24T02:45:31.579-07:00Berak darah (Coccidiosis)<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Istilah
koksidiosis dipakai karena penyebabnya bermacam spesies Coccidia. Penyakit ini
banyak ditemukan dalam kandang bersistem Litter. Biangnya adalah Occyt dari
Coccidia. Ia tumbuh subur dilitter yang basah pada musim hujan terutama pada
daerah dataran tinggi.<br />
<br />
Serangan terjadi pada semua umur ayam. Terutama anak ayam umur 1-10
minggu. ada 9 macam species Coccidia yang ada, tapi yang menakutkan bagi
peternak adalah Eimeria tenella dan Eimeria Necatrix. Walhasil kematian
mendadak mencapai 20% dalam waktu 2-3 hari.Serangan ini terjadi pada alat
pencernaan, usus halus dan usus buntu.<br />
<br />
Gejala :<br />
1. Anak Ayam : Lesu, Nafsu makan berkurang, Pucat, Minum terus, Sayap Terkulai,
sayap terkulai, Kotoran Encerberwarna coklat campur darah. Bulu sekitar anus
kotor. Ayam senang bergerombol di tepi atau sudut dan kaki jongkok.<br />
2. Ayam Dewasa : Hampir sama seperti anak ayam, produksi telur menurun atau
terhenti sama sekali.<br />
<br />
Penyebab :<br />
Eimeria SP<br />
<br />
Penanggulangan :<br />
1. Menjaga sanitasi kandang<br />
2. Menjaga litter tetap kering<br />
3. Memberi Noxal Dosis 1 sendok makan 2,8 ml air<br />
4. Coxistac dengan dosis 1 ons untuk 100 kg makanan.Pemberian dilakukan 1-2
minggu.<br />
5. Obat lainya adalah saquadil 50 dosis 20 ml/3,2 L air. Berikan dengan sistem
3:2:3 atau embacox dosis 5g/L air. Berikan selama 6 hari berturut-turut. Bisa
jga menggunakan Aleccid dosis 1ml/L air berikan selama 4-5 hari berturut-turut.<br />
6. Semua obat sulfa sangat manjur melawan koksidiosis.</span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8518060608842840361.post-90460831131988282802009-06-10T01:58:00.000-07:002012-05-24T02:55:20.930-07:00Cacar (Avian Pox/Fowl Pox/Avian Diptheria/Pokken Diptheria)<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Penyakit ini
menyerang ayam semua umur. Angka kematian yang ditimbulkan tergolong kecil, Ada
dua bentuk penyakit ini pada ayam. Yaitu cacar kulit berupa kutil pada pial,
jengger kelopak mata atau kaki. Diptheri berupa radang pada selaput lendir
lidah, mulut, selaput mata, atau pangkal tenggorokan.<br />
<br />
Kulit timbul dari bintik putih kemudian berubah agak besar kekuningan tak
berapa lama jadi kasar dan berubah lagi menjadi coklat. Setelah 2-3 minggu
terjadi peradangan pendarahan pada pangkal kutil. Pada diptheri, kutil
ini terdapat pada ronggamulut atau saluran pencernaan depan. Akibatnya terjadi
sumbatan pada oesophagus.<br />
<br />
<i>Gejala :</i><br />
Lesu, nafsu makan berkurang, Produksi telur menurun drastis, Suhu tubuh
meninggi, kadang terjadi kelumpuhan, kotoran encer<br />
<br />
Penyebab :<br />
Virus famili Poxviridae<br />
<br />
<i>Penanggulangan :</i></span></div>
<ol start="1" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Vaksin dengan vaksin cacar
aktif (Diftosec CT) pada umur 4 minggu dengan cara tusuk gores sayap atau
intra muskular. Kemudia beri vaksinasi penguat /booster (Diftosec CT) 3
bulan kemudian. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Gunakan biji awar-awar sebanyak
3 buah. ukuran sedang untuk ayam umur 3 bulan. pemberian bisa langsung
dengan mengiris kecil-kecil dan masukkan langsung atau menumbuknya
kemudian campur dengan makanan atau minuman.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Menyayat kutil kutil sampai
berdarah dan diolesi larutan yodium atau neo blue atau yodium tinctura
sampai kutil tersebut kering , kisut sampai akhirnya terkelupas</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Untuk diptheri kerik dulu
gmpalan dalam rongga mulut sampai lepas, Luka yang timbul diolesi yodium
tincturaatau yood gliserin</span></li>
</ol>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8518060608842840361.post-82570001985327866202009-06-09T01:56:00.000-07:002012-05-24T02:55:39.941-07:00Tetelo (Newcastle Desease<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"></span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br />
<br />
Tetelo pertama muncul pada tahun 1926 di ingris. Sampai sekarang sudah tersebar
luas di berbagai penjuru dunia. Penyakit sangat ganas dan menular. Peternak
ayam sering menyebut sampar, Pes, Psuedo Vogel-Pest, atau Cekak.Ia menyerang
ayam semua umur. Selain menghambat produksijelas mematikan. Sampai saat ini
belum ada obat manjur. Ini akibat virus. Sama halnya manusia terkena <i>Influenza</i>.
Pemberian obat tidak menghilangkan virus. Tetapi mengurangi gejala. Tindakan
pencegahan paling dianjurkan.<br />
<br />
<i>Gejala :</i><br />
Lesu, kurang bergairah, nafsu makan berkurang. Jengger ayam dan pial kebiruan.
Sayap terkulai, keluar cairan dari hidung hingga susah bernafas, ngorok dan
batuk, kotoran cair atau kekuningan, Jika banyak yang kena maka ayam akan
bergerombol mencari tempat yang hangat, Setelah 1-2 hari kemudian muncul gejala
syaraf seperti kaki lumpuh, jalan seret dan leher terpeluntir, (<i>tortikolis</i>)
Akibatnya jalan berputar putar (tanda khas).<br />
<br />
<i>Penyebab :</i><br />
1. Virus <i>Paramxyo</i><br />
2. Pergantian musim seperti hujan atau kemarau yang panjang, termasuk
pancaroba.<br />
3. Kontak langsung dengan ayam sakit melalui udara atau binatang lain (<i>carrier</i>)<br />
<br />
<i>Penanggulangan :</i><br />
1. Vaksinasi secara teratur sesuai petunjuk. Pemberian dilakukan dengan vaksin
aktif pada umur 4 hari, 18 hari, 8 minggu dengan vaksin ND in-aktif
secara intra maskular, pada umur 18 minggu diberi vaksin gabungan IB + ND in
aktif secara intra maskular pula. Ulang 6 bulan kemudian. Anak ayam umur kurang
1 bulan diberi dengan cara tetes. Pada ayam dewasa diberi secara intra maskular
pula.<br />
<br />
2. Ayam yang benar benar sakit harus dimusnahkan<br />
- Aktif : Vaksin berisi bibit penyakit hidup tetapi sifatnya tidak terlalu
ganas bagi ayam. Masa kekebalan 2,5 bulan.<br style="mso-special-character: line-break;" />
<br style="mso-special-character: line-break;" />
</span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8518060608842840361.post-76144419137540700112009-05-30T02:14:00.000-07:002012-05-24T02:44:55.240-07:00Buta Mata (Keratoconjuctivis)<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Beberapa
nama lain kadang digunakan seperti kebutaan ammoniak. Serangan banyak terjadi
pada pemeliharaan dengan sistem litter. Walhasil kandang banyak mengandung
kotoran. Penumpukan kotoran ini menjadi pemicu timbulnya gas ammoniak. Bila
berlebihan Uap ammoniak menyebabkan kebutaan.<br />
<br />
<i>Gejala :</i><br />
Kekeruhan pada bola mata yang lama-lama berkembang menjadi peradangan yang
parah. Warna mata berubah menjadi kelabu. Pupil mata berubah bentuk menjadi
kurang teratur. Keratiniasi pada kelopak mata. Bila sudah parah maka fungsi
kontraksi akan hilang sehingga ayam menjadi buta.<br />
<br />
<i>Penyebab :</i><br />
1. Gas ammoniak akibat dari penumpukan kotoran di kandang<br />
2. Defesiensi Vitamin A<br />
<br />
<i>Penanggulangan :</i><br />
1. Perbaikan sanitasi dengan membersihkan kandang dan jangan membiarkan kotoran
bertumpuk.<br />
2. Pemberian pakan ayam yang mengandung banyak vitamin A<br />
3. De-Odorase berbentuk bubuk merupaan pengendali polusi amonia dan bau dari
kotoran ternak, Jadi, tidak timbul pencemaran. Dosis pemakaian 100g-125 g
dicampur merata dalam 1 ton pakan ternak.<br style="mso-special-character: line-break;" />
<br style="mso-special-character: line-break;" />
</span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8518060608842840361.post-91798128677254933612009-05-22T02:17:00.000-07:002012-05-24T02:52:54.349-07:00membasmi lalat di kandang<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto;">
Pengendalian dan pembasmian lalat bukanlah hal yang mudah
karena hal ini mencakup banyak aspek. Bisa saja kita telah melakukan usaha
maksimal dalam pemberantasan dan pembasmian lalat namun hal ini tidak membuahkan
hasil yang diharapkan dikarenakan faktor-faktor lain yang sangat penting
peranannya. <br />
<br />
Dalam menerapkan metode pemberantasan lalat kita terlebih dahulu harus
mengetahui penyebab dan asal serbuan pada <a href="http://ternak-ayambroiler.blogspot.com/" title="Ternakan Ayam Broiler">peternakan
ayam broiler</a> atau farm milik kita. Karena dengan mengetahui penyebab
munculnya lalat maka dengan menghilangkan penyebab tersebut maka secara tidak
langsung kita menutup pintu masuknya lalat pada farm kita. Adapun beberpa
penyebab sebuan lalat pada kandang ayam adalah :<br />
<br />
1. Lingkungan kandang yang kotor seperti banyak sampah yang berserakan, bangkai
ayam yang tidak dikubur atau dimusnahkan dengan baik dll.<br />
<br />
2. Kondisi lingkungan kandang yang lembab baik karena musim hujan ataupun
karena sebab lainnya. Kondisi lembab ini sangat disukai lalat untuk berkembang
biak terlebih pada feces yang lembab atau malah basah.<br />
<br />
3. Ayam yang sakit juga mengundang lalat. Hal ini dikarenakan pada umumnya ayam
yang sakit tidak mampu mencerna makanan dengan baik akibatnya kotoran yang
keluar menjadi lebih basah dan mengandung amoniak yang tinggi. Hal ini sangat
disukai lalat untuk meletakkan telurnya dan berkembang biak menjadi larva dan
lalat dewasa.<br />
<br />
4. Managemen penyimpanan ataupun pemberian pakan yang asal-asalan menyebabkan
banyak pakan yang tercecer ataupun tumpah sehingga dapat mengundang lalat
terlebih jika pakan yang tercecer tersebut terkena air dan menjadi lembab maka
bagi lalat ini layaknya kue brownis coklat yang sangat mengundang selera.<br />
<br />
5. Kondisi kandang tetangga atau lingkungan sekitar kandang yang jorok.
Meskipun semua usaha pencegahan sudah kita lakukan namun jika lingkungan
sekitar kita yang kotor atau bisa dibilang jorok maka bersiap-siaplah menerima
getahnya berupa serbuan lalat.<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<br />Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8518060608842840361.post-1399967739120929042009-05-12T02:18:00.000-07:002012-05-24T02:52:54.325-07:00FAKTOR X<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Banyak
faktor yang mempengaruhi atau memicu terjadinya serangan penyakt pada ayam yang
berkaitan dengan faktor manajemen pemeliharaan. Berikut beberapa faktor
manajemen pemeliharaan yang perlu diperhatikan untuk keberhasilan <a href="http://ternak-ayambroiler.blogspot.com/"><b><span style="color: blue;">peternakan
ayam broiler</span></b></a>.</span></div>
<ol start="1" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l1 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Sistem Pemeliharaan</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l1 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kandang dan peralatan</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l1 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kualitas Bibit </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l1 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Pemberian Pakan dan Minum</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l1 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Tes Darah</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> (<i>Blood Testing</i>)</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l1 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Bedah Bangkai</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> (<i>Autopsy</i>)</span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<ol start="1" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l0 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Sistem Pemeliharaan<br />
Sistem Pemeliharaan yang dianjurkan adalah sitem satu umur sekali habis (<i>all
in out system</i>). Pada sistem ini, pemeliharaan ayam dilakukan dengan
cara memelihara satu group umur dalam satu kelompok (<i>flock</i>) tanpa
ada penambahan umur yang berbeda dalam satu kelompok tersebut.
Selanjutnya, ayam dalam kelompok tersebut diterapkan dalam pemeliharaan
ayam pedaging (<i>broiler chicken</i>) maupun ayam bibit pedaging (<i>broiler
breeder</i>).</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l0 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kandang dan peralatan<br />
Kandang an peralatan yang selalu bersih sangat diperlukan dalam usaha
peternakan ayam. Kandang dn peralatan yang kurang terawat bia menyebabkan
stres pada ayam dan bisa juga menjadi media yang baik untuk berkembangnya
mikroorganisme penyebab penyakit (<i>pathogenc microorganism</i>). Kondisi
demikian bisa memicu tingginya tingkat penularan penyakit dan angka
kematian pada ayam.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l0 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kualitas Bibit<br />
Banyak keberhasilan usaha peternakan ayam berawal dari kualitas bibit yang
baik. Bibit ayam dipilih dari sumber yang diyakini terbebas dari berbagai
penyakit (<i>free disease</i>) dan kualitas bibitnya bagus sesuai dengan
standar setiap strain.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l0 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Pemberian Pakan dan Minum<br />
Pemberian pakan yang memadai harus diberikan setiap hari sesuai dengan
kebutuhan ayam yang dipelihara baik secara kuantitas maupun kualitasnya.
Pemberian pakan yang salah bisa memicu stres dan defiiensi salah satu
kandungan nutrisi sehingga ayam banyak menemui masalah. Air minum untuk
ayam harus terebas dari organisme penyebab penyakit dan memenuhi syarat
kelayakan air minum, baik secara biologis, fisik, maupun kimiawi.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l0 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Tes Darah (Blood Testing)<br />
Uji atau tes darah (blood testing atau serological test) merupakan salah
satu program untuk mengontrol jenis penyakit (disease control program) di
kawasan usaha peternakan ayam broiler dengan cara mengetahui tingkat
antibodi dalam darah ayam. Program ini harus dijalankan secara teratur dan
terjadwal. Beberapa penyakit yang bisa dideteksi dengan tes darah adalah
penyakit pullorum, penyakit tipus, dan mikoplasma. Tes darah juga bisa
mengetahui tingkat antibodi ayam sehingga berhubungan erat dengan program
vaksinasi yang sedang dijalankan.<br />
<br />
Berikut beberapa tes darah yang sering dilakukan.</span></li>
<ol start="1" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l0 level2 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 72.0pt;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Agglutination test</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">, yaitu uji yang dilakukan
untuk mengetahui adanya antibodi antibakteri di lapangan (<i>antibacterial
antibodies</i>).</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l0 level2 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 72.0pt;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Precipitation test on agar</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">, yaitu uji yang dilakukan
hampir sama dengan <i>agglutination test</i>. Hanya saja, test ini
dilakukan pada media agar.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l0 level2 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 72.0pt;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Haemagglutination inhibition
test</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> (HI
test), yaitu uji untuk mengetahui kemampuan bakteri atau virus melekat
pada sel darah merah sehingga dapat diketahui tingkat antibodi dalam
tubuh ayam.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l0 level2 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 72.0pt;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Enzyme-Linked ImmunoSorbent
Assay</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">
(ELISA), yaitu tes atau uji untuk mengetahui tingkat antibodi dalam tubuh
ayam dengan cara mengikat serum antibodi dengan antigen yang disimpan di
dasar lubang kecil. Kemudian, substansi itu ditambahkan subtrat (<i>kromogen</i>)
yang sangat sensitif terhadap enzim sehingga akan terjadi perubahan
warna.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l0 level2 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 72.0pt;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Swab test</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">, <i>exposure test</i>, <i>eggs
swab test</i>, <i>fluff test</i>, dan <i>water test</i>. Tes-tes tersebut
dilakukan untuk mengetahui eksistensi suatu organisme yang ada dalam
tubuh ayam.</span></li>
</ol>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l0 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Bedah Bangkai (Autopsy)<br />
Bedah bangkai (autopsy) merupakan prosedur yang harus dilakukan setiap ada
ayam yang mati atau ayam yang dimatikan karena dicurigai terjangkit suatu
penyakit. Tujuan dilakukannya bedah bangkai adalah untuk mendiagnosis atau
mengidentifikasi suatu penyakit yang menginfeksi ayam tersebut dan
hasilnya akan dijadikan bahan pertimbangan menentukan penyakit yang sedang
menyerang suatu kawasan peternakan. Identifikasi penyakit yang menyerang
ayam dilakukan dengan cara melihat adanya perubahan di bagian organ tubuh.<br />
<br />
Ayam yang dicurigai terkena penyakit harus dimatikan terlebih dahulu.
Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mematikan ayam secara cepat tanpa
menimbulkan penderitaan pada ayam. Salah satu caranya, dengan memegang
kedua pangkal sayap ke arah belakang punggung ayam dengan satu tangan,
sedangkan tangan yang lainnya memegang kepala ayam yang dijepitkan ke
dalam sela jari tangan dengan posisi vertikal. Tarik secara berlawanan
arah antara tubuh dan kepala secara bersamaan dengan cepat. Cara ini akan
mematahkan tulang leher dan tulang spinal.<br />
<br />
Peralatan yang sering digunakan untuk bedah bangkai adalah pisau bedah,
gunting bedah, pinset, dan alat pemotong tulang. Berikut ini langkah
membedah bangkai ayam.</span></li>
<ol start="1" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l0 level2 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 72.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Basahi bulu ayam dengan
larutan disinfektan terlebih dahulu agar tidak terbang kemana mana.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l0 level2 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 72.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Lakukan pembedahan di tempat
khusus atau jika perlu dilapangan harus menggunakan alas yang bersih
(plastik atau kotoran).</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l0 level2 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 72.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Letakkan ayam dengan cara
bagian punggung berada di bawah dan posisi kepala ayam mengarah keluar
dari pelaku pembedahan bangkai.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l0 level2 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 72.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Gunting kedua kulit paha,
kemudian paha ditekan ke arah atas perut (<i>kaudolateral</i>) hingga
persendian tulang paha (<i>coxofemoralis</i>) muncul.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l0 level2 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 72.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Potong kulit di bagian tulang
dada perut secara melintang, tegak lurus dengan tulang dada.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l0 level2 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 72.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Amati keadaan otot di sekitar
paha dan dada.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l0 level2 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 72.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Pemekriksaan organ dalam
dengan cara memotong otot perut, tulang rusuk sampai ke tulang selangka,
kemudian seluruh bagian dada dibuka.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l0 level2 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 72.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Pengamatan bagian dalam tubuh
ayam dimulai dari kantong udara kemudian menuju ke organ lainnya.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l0 level2 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 72.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Jika ada perubahan di bagian
organ tubuh secara kasat mata (makroskopis), indentifikasi dugaan penyaki
yang menyerang ayam tersebut.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l0 level2 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 72.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Selain pemeriksaan secara
makroskopis, untuk memastikan penyakit yang menyerng perlu dilakukan
pemeriksaan ecara mikroskopis di laboratorium.</span></li>
</ol>
</ol>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8518060608842840361.post-49364613695704397952009-04-23T02:21:00.000-07:002012-05-24T02:52:54.344-07:00Program Pengobatan<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Program
pengobatan sebaiknya dilakukan sedini mungkin ketika penyakit atau gejalanya
sudah terdeteksi. Jika infeksi sudah terlalu parah, Pengobatan akan sulit
dilakukan karena membutuhkan waktu yang lama. Di samping itu, biaya yang
dibutuhkan akan sangat mahal. Peternak bisa memberikan pengobatan secara
terencana (program pengobatan) jika sebelumnya telah mengetahui sejarah
penyakit yang sering terjadi di kawasan tersebut atau di sekitar lokasi
peternakan. Contohnya, pemberian obat atau antibiotik melalui pakan.<br />
<br />
Mendeteksi penyakit sejak dini bisa dilakukan dengan cara <span style="background: none repeat scroll 0% 0% yellow;">mengamati perilaku ayam</span>, perubahan pada
anggota tubuh (anatomi), seperti bulu, mata, kaki, sayap, pola makan dan minum,
serta karakteristik kotoran yang dikeluarkan. Pengamatan terhadap penyakit yang
menyerangsaluran pernafasan, bisa dilakukan pada malam hari. Caranya, dengan
mendengarkan apakah ada suara atau bunyi ngorok yang keluar dari tubuh
ayam. Jenis obat, dosis,dan lamanya pemberian obat sebaiknya disesuaikan dengan
rekomendasi yang tertera pada kemasan obat atau berdasarkan hasil konsultasi
dengan dokter hewa atau petugas kesehatan hewan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
Untuk mengatasi suatu jenis penyakit,antibiotik yang sering dipakai bisa
beragam. umumnya, jenis antibiotik yang digunakan untuk mengobati suara
penyakit mempunyai bahan aktif yang hampir sama meskipun mempunyai nama dagang
yang berbeda.</span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Contoh Pemberian Obat</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Data</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
- Antibiotik A dengan rekomendasi pemberian 1 gram per 5 liter dan lama
pemberian 3 hari.<br />
- Populasi ayam 1.000 ekor.<br />
- Umur Ayam 21 hari.<br />
- Berat badan 700 gram.<br />
- Konsumsi pakan 65 gram per ekor per hari.<br />
- Kebutuhan air minum setiap ekor ayam adalah 2 kali jumlah konsumsi pakan.
Karena itu, setiap ekor ayam membutuhkan air minum sebanyak (2x65 gram)x
mililiter/gram=130 ml.<br />
<br />
<b>Pengobatan</b><br />
- Kebutuhan total air minum 1.000 ekor ayam adalah 130 ml/ekor x 1.000 ekor =
130 liter.<br />
- Kebutuhan antibiotik A etiap hari adalah 1 gram/5 liter/hari x 130 liter = 26
gram/hari. Jadi, kebutuhan antibiotik A selama tiga hari adalah 26 gram/hari x
3 hari = 78 gram.<br />
- Pemberian antibiotik sebaiknya tidak dilakukan sekaligus. Lebih baik
antibiotik diberikan lebih dari satu kali setiap hari atau bisa diberikan
setiap enam jam sekali.</span></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8518060608842840361.post-20973059030154618362009-04-08T02:19:00.000-07:002012-05-24T02:52:54.335-07:00Menghindari Stress<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Adanya
faktor pemicu stres (<i>stressor</i>) yang berlebihan, terutama saat terjadi
cuaca yang sangat ekstrim, akan mempengaruhi kondisi tubuh ayam. Kondisi
stressor yang tinggi mengakibatkan efek negatif, terutama pada gangguan
pertumbuhan dan produksi telur, serta meningkatkan kepekaan terhadap bibit
penyakit patogen.<br />
<br />
Respon tubuh ayam terhadap stressor erat kaitannya dengan sistem saraf terutama
sistem saraf otonom (SSO) atau sistem saraf tidak sadar, sistem hormonal, dan
sistem kekebalan tubuh. Faktor pemicu stres di antarannya adalah cuaca, vaksin,
lingkungan, dan jenis perlakuan.<br />
<br />
Respon dari sistem saraf hormonal terjadi beberapa saat setelah aya mendapat
stressor. Umumnya, ayam akan melawan atau menghindari stressor tersebut. Respon
itu disebut fight or flight respon atau reaksi Connan yang diwujudkan dalam
bentuk meningkatnya frekuensi napas (panting), denyut jantung, sensivitas saraf
sensorik, dan peningkatan laju peristaltik usus.<br />
<br />
Jika ayam tidak ba mengadopsi stressor yang diterimanya, respon berikutnya akan
diikuti oleh respon hormonal (RH). Stressor akan direspon oleh otak besar (<i>hypothalamus</i>)
yang memerintahkan otak kecil (<i>pituitary gland</i>) untuk menambah produksi
hormon adenokortikotropik (<i>adenocorticrotropic</i>) hormon atau ACTH).
Selanjutnya, hormon ini akan dibawa melalui peredaran darah menuju glandula
adrenal yang meproduksi kortikosteron (<i>corticosterone</i>). Adanya hormon
adenokortikotropik menyebabkan kadar kortikosteon menjadi tinggi. Level
kortikosteron dalam darah yang tinggi pada ayam akan menyebabkan hal-hal
sebagai berikut.</span></div>
<ul type="disc">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l1 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Gangguan metabolisme
karbohidrat dan mineral. Akibatnya, petumbuhan ternak akan terganggu.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l1 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Gangguan sekresi beberapa zat
mediator dalam sistem saraf (<i>neutrotransmitter</i>). Misalnya, gangguan
sekresi kholisistoksin. Gangguan ini akan menyebabkan menurunya tingkat
konsumsi pakan (<i>feed intake</i>)</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l1 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Penurunan kewaspadaan sel darah
putih dalam menangkal bibit penyakit (<i>lazy leucocyte syndrome</i>).
Kondisi ini akan menyebabkan ayam mudah terinfeksi bibit penyakit.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l1 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Pada tahap akut, stres aan
meningkatkan laju gerakan peristaltik usus. Pada fase berikutnya justru
terjadi penurunan laju gerakan peristaltik yang diikuti dengan perubahan
komposisi mikroflora usus. Manifestasi dua kondisi tersebut akan
menyebabkan kotoran ayam menjadi basah (<i>wet dropping</i>), daya cerna
pakan rendah. Karena itu, seringkali pada kotoran (<i>feses</i>) ayam,
terlihat jelas adanya partikel pakan (seperti jagung) yang masih utuh.</span></li>
</ul>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 5.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kotoran Ayam yang Sakit. Adanya
partikel pakan bisa menandakan ayam stres atau sakit</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
Bisa kita simpulkan, bahwa stres mengakibatkan kerugian sehingga perlu dicegah
atau dieliminasi supaya tidaak berakibat fatal pada ternak. Berikut beberapa
cara mencegah stres pada ayam.</span></div>
<ul type="disc">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l0 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Memberikan multivitamin dan
elektrolit jika terjadi sesuatu yang menyebabkan ayam stres atau sebelum
dan sesudah vaksinasi.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l0 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Menghindari perlakuan kasar
selama pemeliharaan ayam dan suara gaduh di sekitar kandang.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l0 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Memperlakukan ayam secara
hati-hati dan tidak kasar ketika melakukan vaksinasi dan seleksi.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l0 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Mengusahakan lingkungan di
sekitar kandang tetap stabil, menjaga sirkulasi udara berjalan dengan
baik, dan menghindari debu berlebihan di dalam kandang. Disamping itu,
hindari perubahan temperatur, peralatan dan pola aktivitas sehari-hari
petugas secara mendadak.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l0 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Menempatkan peralatan kandang
secara tepat dan dalam jumlah yang memadai.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l0 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Mengindari tingginya kandungan
gas amoniak dalam kandang, dengan cara menjaga litter tetap kering dan
kepadatan ayam dalam kandang tetap terjaga.</span></li>
</ul>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8518060608842840361.post-23522621520781229732009-04-07T02:22:00.000-07:002012-05-24T02:52:54.340-07:00Infeksi Pusar<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Penyakit
yang menyerang jaringan kulit bisa disebabkan oleh berbagai macam organisme,
diantaranya jamur, bakteri, dan virus. Bisa juga disebabkan oleh luka fisik (<i>physical
traumatc</i>). Bahkan, beberapa gangguan bisa disebabkan oleh hewan serangga
kecil (<i>insect</i>). Meskipun hanya menyerang jaringan kulit, ada beberapa
jenis penyakit kulit yang bisa menyebabkan kematian.<br />
<br />
<b>A. Infeksi Pusar (Navel Infection)</b><br />
Navel infection yang disebut juga omphalistis atau black navel adalah infeksi
yang menyerang kulit pusar ayam. Penyakit ini menyerang bagian kantong kuning
telur embrio dan pusar anak ayam.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 5.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Infeksi Pusar disebabkan oleh
serangan berbagai jenis bakteri patogen</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
<b>a. Penyebab Penyakit</b><br />
Banyak jenis organisme yang dapat menimbulkan infeksi pusar ayam, baik yang
menyerang secara individu maupun bersamaan. Jenis oganisme tersebut di
antaranya <i>Aerobacter</i>, <i>Proteus</i>, <i>Salmonella</i>, <i>Bacillius</i>,
<i>Staphylococcus</i>, <i>Streptococcus</i>, dan <i>Clostridia</i>. Penyakit
Navel infection yang disebut juga <i>avian colibacillosis</i> menyerang
jaringan kulit. Penyebabnya adalah bakteri <i>Escherichia coli</i>.<br />
<b><br />
</b><br />
<b>b. Gejala Penyakit</b><br />
Bakteri <i>Escherichia coli</i> sering ditemukan pada jaringan anak ayam yang
baru menetas. Jenis bakteri ini bisa menyebabkan depresi, keracunan darah (<i>septicemia</i>)
serta pusar (<i>navel</i>) membengkak, menebal, dan terasa basah jika diraba.
Jika dibedah, kuning telur tampak abnormal. Warna kuning menjadi keruh,
kadang-kadang tampak kehijauan dan terjadi pembengkakan jaringan selaput perut
(<i>peritonitis atau peritoneum</i>).<br />
<br />
<b>c. pencegahan Penyakit</b><br />
Pencegahan terhadap penyakit bisa dilakukan dengan cara sebagai berikut.</span></div>
<ul type="disc">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Mengurangi telur tetas yang
terkontaminasi. Caranya, dengan melakukan fumigasi di lokasi kandang
selama masa penyimpanan. Bisa juga dengan cara menerapkan prosedur
sanitasi dan fumigasi yang baik di lokasi penetasan (<i>hatchhery</i>).</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Menghindari penyeab ayam stres
dan mengontrol keadaan debu. Pakan yang diberikan kepada ayam harus
terbebas daro kontaminasi <i>Escherichia coli</i>. Pakan yang berbentuk
pelet lebih bebas dari kontaminasi. Jika diperlukan, tambahkan antibiotik
ke dalam pakan dengan dosis rendah.</span></li>
</ul>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
<b>d. Pengobatan Penyakit</b><br />
Jenis antibiotik dan obat yang bisa digunakan untuk mengobati penyakit ini
diantarannya <i>ampicilin</i>, <i>chloramphenicol</i>, <i>furazolidone</i>, <i>chlortetracycline</i>,
<i>neomycin</i>, <i>nitrofuran</i>, <i>gentamicin</i>, <i>ormethiprim-sulfadimenthixine</i>,
<i>spectinomycin</i>, <i>streptomycin</i>, dan obat-obatan sulfa. Pengobatan
akan efektif jika dilakukan ketika infeksi baru terjadi.</span></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8518060608842840361.post-83935267115584600722009-03-12T02:31:00.000-07:002012-05-24T02:51:38.401-07:00Seleksi<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "inherit","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Seleksi yang dilakukan mulai umur 1 hari sampai
pemanenan. Seleksi berdasarkan besar kecilnya ukuran tubuh ayam, kelainan
(cacat), ayam sakit dan ayam mati. </span></div>
<span style="font-family: "inherit","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Ayam yang
memiliki ukuran tubuh lebih kecil dipisahkan dengan yang lainnya dan dipelihara
ditempat tersendiri dalam sekat dipojok kandang, serta diberi pakan lebih
banyak dibandingkan dengan ayam yang memiliki ukuran tubuh normal. Kelainan
(cacat) pada ayam yang terdapat dipeternakan ini terdiri dari cacat bawaan
contohnya bentuk paruh dan leher yang bengkok, paruh yang menyerupai bentuk
paruh burung kakatua, dan cacat karena cedera contohnya kaki dan sayap yang
terperosok, pantat terluka karena dipatuki ayam lain yang kanibal. Ayam yang
sakit dan cacat diberi perlakuan yang sama seperti ayam yang memiliki ukuran
tubuh kecil, sedangkan ayam yang mati langsung dibuang (dikubur).</span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8518060608842840361.post-72669764799980526232009-03-11T02:30:00.000-07:002012-05-24T02:51:38.384-07:00Pemberian Pakan dan Air Minum<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "inherit","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pemberian pakan pada anak ayam periode <i>starter</i>
sampai <i>finisher</i> dilakukan dengan metode <i>ad libitum</i>, yaitu metode
pemberian pakan dengan cara ayam makan sepuasnya atau tidak terbatas. Tempat
pakan yang digunakan pada umur 0-7 hari berbentuk nampan (<i>chick feeder tray</i>).
Pemberian pakan anak ayam sampai umur 1 minggu dilakukan sesering mungkin ± 6-8
kali / hari tergantung habisnya pakan dalam <i>chick feeder tray</i>. Setelah
ayam berumur 7 hari tempat pakan yang digunakan sebagian diganti dengan tempat
pakan yang berbentuk bundar dan digantung (<i>hanging feeder</i>). Menurut
Abibin (2002) ketinggian tempat pakan dan tempat air minum 2–2,5 cm di atas
permukaan punggung ayam. Kapasitas tempat pakan 1 buah untuk 20-25 ekor ayam.
Pakan yang diberikan untuk ayam umur 0-14 hari adalah PC 100 (Prime Chick) yang
diproduksi oleh PT. Charoen Pokphand Indonesia. Pakan ini berbentuk <i>mash</i>
(butiran halus).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "inherit","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pemberian air minum dari awal sampai akhir pemeliharaan
diberikan <i>ad libitum</i> (tidak terbatas), dengan memakai tempat air
berbentuk tabung otomatis dan digantung.Tempat air minum selalu dicuci bersih
sehabis pemakaian agar terhindar dari bibit penyakit yang merugikan.</span></div>Unknownnoreply@blogger.com0